Awas ada Hiu...Terbesar di Dunia!

Soal whalesharks, saya mengetahuinya secara tidak sengaja dari brosur yang saya dapat di pameran diving, judul brosur tersebut ‘Swimming with the Whalesharks’. Disebutkan pula bahwa bila datang pada saat musim Butanding (bahasa lokal untuk whaleshark) di daerah Donsol pada bulan April-Mei setiap tahunnya maka dijamin pasti bisa ketemu. Whalesharks atau hiu paus atau butanding ini merupakan jenis ikan terbesar di dunia padahal mereka bukan termasuk mamalia. Mungkin mereka dinamai ikan paus karena memang ikan ini gede banget bagaikan paus (whale) padahal ia termasuk spesies hiu (shark). Untuk melihat si butanding harus mendaftarkan diri di kantor Department of Tourism (DOT) dan menyewa kapal seharga P3,500 yang bisa diisi maksimal 7 orang peserta. Karena saya hanya berdua dengan teman saya, Udhi, saya minta dipasangkan dengan 5 orang lain supaya bisa patungan. Tak menunggu lama terisi 7, kami langsung berangkat ke laut. Kru kapal ternyata ada 7 orang sendiri: 1 orang kapten, 2 orang awak kapal, 2 orang guide, dan 2 orang spotter yang berdiri di atas tiang kapal. Cara kerjanya, para spotter melihat dari ketinggian keberadaan bayangan hitam gede di laut dan memberi tahu pak kapten untuk mendekatkan kapal. Lalu guide yang memberi aba-aba ke para peserta untuk bersiap-siap duduk di pinggir kapal dan loncat ke dalam laut, juga ikut berenang bersama para peserta mengejar butanding atau menggeret peserta yang berenangnya lelet.

Hari berikutnya, saya tidak melewati kesempatan untuk diving di Manta Bowl, sebuah dive spot yang katanya banyak terdapat manta rays (ikan pari raksasa) sekitar 1,5 jam naik boat. Dasar lagi musim butanding, seharian diving bukannya ketemu manta malah butanding lagi karena katanya manta juga ogah ketemu butanding. Ternyata ketemu butanding pas menyelam jauh lebih serem karena nggak bisa berenang cepat untuk kabur naik ke permukaan. Lagi enak-enaknya nunggu di dasar laut kedalaman 18 meter, tiba-tiba area sekitar kami gelap bagaikan ada awan hitam yang menghalangi sinar matahari. Begitu Dive Master menunjuk ke atas, lagi-lagi jantung saya mau copot... ada butanding lewat di atas kepala, hitam, gede, panjang 12 meter, bagaikan kapal selam! Hiii! Diving terakhir pun saya sampai panik berat. Lagi safety stop di tengah kedalaman laut yang cuma warna biru, tiba-tiba butanding datang dari belakang, lewat ke depan dan berbalik arah ke arah saya. Haaaa!!! Buddy saya kena panick attack dan langsung bergelanjut di badan saya sampai saya tenggelam lagi. Haduh nggak bisa kabur ke mana-mana, selain meremin mata karena mulutnya die mangap gede benerrr. Rupanya dia lewat aja di samping kami sambil melengos dengan matanya yang kedap-kedip. Sialan!
Well, gara-gara hiu, saya jadi berniat untuk melihat langsung great white shark (hiu putih raksasa) sambil diving di dalam kerangkeng besi. Katanya sih di Afrika Selatan ada dive spot khusus yang dijamin bisa lihat hiu paus, jenis hiu yang paling ganas yang bukan vegetarian. Ah, membayangkannya saja adrenalin saya rasanya sudah mendidih. Ada yang mau ikut?